OK teman-teman setia pembaca blog saya.
lama sekali saya tidak ngepost. maklum lagi sibuk ngurusi acara kampus. biasa sok sibuk hahahhaha........
ok dalam post kali ini saya akan memberi tahukan 3 hal paling penting yang harus di perhatikan dalam memotret.
nah 3hal itu adalah shuter speed, iso, dan apertur. ok akan saya bahas 1 per 1........
1. ISO
Secara definisi ISO adalah ukuran tingkat sensifitas sensor
kamera terhadap cahaya. Semakin tinggi setting ISO kita maka semakin sensitif
sensor terhada cahaya.
Untuk mendapatkan gambaran yang jelas tentang setting ISO di
kamera kita (ASA dalam kasus fotografi film), coba bayangkan mengenai sebuah
komunitas lebah. Sebuah ISO adalah sebuah lebah pekerja. Jika kamera saya set
di ISO 100, artinya saya memiliki 100 lebah pekerja. Dan jika kamera saya set
di ISO 200 artinya saya memiliki 200 lebah pekerja.
Tugas setiap lebah pekerja adalah memungut cahaya yang masuk
melalui lensa kamera dan membuat gambar. Jika kita menggunakan lensa identik
dan aperture sama-sama kita set di f/3.5 namun saya mengeset ISO saya di 200
sementara anda 100 (bayangkan lagi tentang lebah pekerja), maka gambar punya
siapakah yang akan lebih cepat selesai?
Secara garis besar, saat kita menambah setting ISO dari 100
ke 200 ( dalam aperture yang selalu konstan – kita kunci aperture di f/3.5 atau
melalui mode Aperture Priority – A atau Av) , kita mempersingkat waktu yang
dibutuhkan dalam pembuatan sebuah foto di sensor kamera kita sampai separuhnya
(2kali lebih cepat), dari shutter speed 1/125 ke 1/250 detik. Saat kita menambah
lagi ISO ke 400, kita memangkas waktu pembuatan foto sampai separuhnya
lagi:1/500 detik. Setiap kali mempersingkat waktu esksposur sebanyak separuh ,
kita namakan menaikkan esksposur sebesar 1stop.
Anda bisa mencoba pengertian ini dalam kasus aperture, cobalah
set shutter speed kita selalu konstan pada 1/125 (atau melalui mode Shutter
Priority – S atau Tv), dan ubah-ubahlah setting ISO anda dalam kelipatan 2;
missal dari 100 ke 200 ke 400 …dst, lihatlah perubahan besaran aperture anda.
2. SHUTTER SPEED
Secara definisi, shutter speed adalah rentang waktu saat
shutter di kamera anda terbuka. Secara lebih mudah, shutter speed berarti waktu
dimana sensor kita ‘melihat’ subyek yang akan kita foto. Gampangnya shutter
speed adalah waktu antara kita memencet tombol shutter di kamera sampai tombol
ini kembali ke posisi semula.
Supaya mudah, kita terjemahkan konsep ini dalam beberapa
penggunaannya di kamera:
Setting shutter speed sebesar 500 dalam kamera anda berarti
rentang waktu sebanyak 1/500 (seperlimaratus) detik. Ya, sesingkat dan sekilat
itu. Sementara untuk waktu eksposur sebanyak 30 detik, anda akan melihat
tulisan seperti ini: 30’’
Setting shutter speed di kamera anda biasanya dalam
kelipatan 2, jadi kita akan melihat deretan seperti ini: 1/500, 1/250, 1/125,
1/60, 1/30 dst. Kini hampir semua kamera juga mengijinkan setting 1/3 stop,
jadi kurang lebih pergerakan shutter speed yang lebih rapat; 1/500, 1/400,
1/320, 1/250, 1/200, 1/160 … dst.
Untuk menghasilkan foto yang tajam, gunakan shutter speed
yang aman. Aturan aman dalam kebanyakan kondisi adalah setting shutter speed
1/60 atau lebih cepat, sehingga foto yang dihasilkan akan tajam dan aman dari
hasil foto yang berbayang (blur/ tidak fokus). Kita bisa mengakali batas aman
ini dengan tripod atau menggunakan fitur Image Stabilization (dibahas dalam
posting mendatang)
Batas shutter speed yang aman lainnya adalah: shutter speed
kita harus lebih besar dari panjang lensa kita. Jadi kalau kita memakai lensa
50mm, gunakan shutter minimal 1/60 detik. Jika kita memakai lensa 17mm, gunakan
shutter speed 1/30 det.
Shutter speed untuk membekukan gerakan. Gunakan shutter
speed setinggi mungkin yang bisa dicapai untuk membekukan gerakan. Semakin
cepat obyek bergerak yang ingin kita bekukan dalam foto, akan semakin cepat
shutter speed yang dibutuhkan. Untuk membekukan gerakan burung yang terbang
misalnya, gunakan mode Shutter Priority dan set shutter speed di angka 1/1000
detik (idealnya ISO diset ke opsi auto) supaya hasilnya tajam. Kalau anda
perhatikan, fotografer olahraga sangat mengidolakan mode S/Tv ini.
Blur yang disengaja – shutter speed untuk menunjukkan efek
gerakan. Ketika memotret benda bergerak, kita bisa secara sengaja melambatkan
shutter speed kita untuk menunjukkan efek pergerakan. Pastikan anda mengikutkan
minimal satu obyek diam sebagai jangkar foto tersebut.
3. APERTURE
Definisi aperture adalah ukuran seberapa besar lensa terbuka
(bukaan lensa) saat kita mengambil foto.
Saat kita memencet tombol shutter, lubang di depan sensor
kamera kita akan membuka, nah setting aperture-lah yang menentukan seberapa
besar lubang ini terbuka. Semakin besar lubang terbuka, makin banyak jumlah
cahaya yang akan masuk terbaca oleh sensor.
Aperture atau buaan dinyatakan dalam satuan f-stop. Sering
kita membaca istilah bukaan/aperture 5.6, dalam bahasa fotografi yang lebih
resmi bisa dinyatakan sebagai f/5.6. Seperti diungkap diatas, fungsi utama
aperture adalah sebagai pengendali seberapa besar lubang didepan sensor
terbuka. Semakin kecil angka f-stop berarti semakin besar lubang ini terbuka
(dan semakin banyak volume cahaya yang masuk) serta sebaliknya, semakin besar
angka f-stop semakin kecil lubang terbuka.
Jadi dalam kenyataannya, setting aperture f/2.8 berarti
bukaan yang jauh lebih besar dibandingkaan setting f/22 misalnya (anda akan
sering menemukan istilah fully open jika mendengar obrolan fotografer). Jadi
bukaan lebar berarti makin kecil angka f-nya dan bukaan sempit berarti makin
besar angka f-nya.
Depth of Field
Depth of field – DOF, adalah ukuran seberapa jauh bidang
fokus dalam foto. Depth of Field (DOF) yang lebar berarti sebagian besar obyek
foto (dari obyek terdekat dari kamera sampai obyek terjauh) akan terlihat tajam
dan fokus. Sementara DOF yang sempit (shallow) berarti hanya bagian obyek pada
titik tertentu saja yang tajam sementara sisanya akan blur/ tidak fokus.
Untuk mendapatkan DOF yang lebar gunakan setting aperture
yang kecil, misalkan f-22 (makin kecil aperture makin luas jarak fokus) – lihat
contoh foto diatas. Sementara untuk mendapat DOF yang sempit, gunakan aperture
sebesar mungkin, misal f/2.8
ok pembaca,,,,jika 3 hal tersebut telah anda kuasai,,gampang kok untuk mengembangkannya. menurut saya 3 hal tersebut adalah hal yang paling vital dalam memotret. ok pembaca setia....pelajari ya??????
0 comments:
Post a Comment